Saat ini, ada kecenderungan gereja-gereja semakin asyik dengan aktivitas masing-masing dan melupakan perlunya kebersamaan dengan gereja lain dalam berkarya. Eksklusivisme semacam ini kelak dapat berujung pada semakin berkembangnya sikap saling curiga, kurang menghargai satu sama lain, dan perasaan bahwa gereja sendiri lebih benar dibanding gereja orang lain. Demikian dikatakan Ketua Umum PGIW-DKI, Pdt Drs Bihelman DF Sidabutar STh di sela-sela Rapat Panitia Oikumene Expo 2007 di Kantor PGIW-DKI, Jalan Kayu Jati III No 2, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (16/8) lalu.
Akibatnya, pelayanan gereja ke masyarakat bersifat parsial dan tidak optimal. "Kita ini banyak, tapi tidak berbuah maksimal, karena kecenderungan gereja-gereja mementingkan kuantitas ketimbang kualitas pelayanannya. Gereja lebih suka menambah jumlah warganya masing-masing dan kurang mengupayakan kebersamaan dengan gereja lain dalam melakukan aktivitas pelayanannya," ujar Pdt Sidabutar menyebutkan salah satu latar belakang diadakannya Oikumene Expo 2007 ini.
Menurut Pdt Sidabutar, gereja dan institusi-institusi kristiani berjalan sendiri-sendiri dan belum terlihat jelas adanya upaya saling dukung. Alangkah lebih baik dan lebih besarnya apabila gereja bisa saling menghargai, saling membangun, dan bersatu hati mengatasi masalah-masalah sosial di masyarakat yang sekarang ini kian membuncak (menumpuk) dan membuncah (kacau).
"Bersatu bukan berarti melebur. Kita tidak menafikan adanya keberagaman denominasi, karena keberagaman itu indah. Yang kita upayakan adalah "membangunkan" gereja yang sedang asyik bekerja dengan dirinya sendiri, agar menyadari ada gereja lain yang bisa mereka ajak bekerja sama untuk melakukan karya yang lebih besar bagi masyarakat," lanjut Pdt Sidabutar.
Sementara itu, Sekretaris Umum PGIW-DKI Pdt Manuel E Raintung, SSi, MM juga mengatakan Oikumene Expo 2007 ini merupakan sarana yang digagas Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah DKI (PGIW-DKI) dan institusi pendidikan Universitas Kristen Indonesia (UKI), untuk menggalang kembali sikap toleran antargereja dan antara gereja dengan institusi Kristen lain, termasuk UKI.
Adapun Oikumene Expo ini rencananya dilangsungkan di Kampus UKI, Jalan Mayjen Sutoyo No 2 Cawang, Jakarta Timur, pada 23 sampai 26 Agustus 2007. Expo yang antara lain bertujuan agar Gereja dan institusi Kristen saling mengenal ini akan diisi berbagai kegiatan, antara lain ibadah penyegaran iman, seminar, pentas seni, lomba-lomba vocal group, turnamen futsal, dan juga berbagai pameran produk-produk kristiani.
"Masih banyak stan yang terbuka untuk gereja-gereja, institusi-institusi kristen, dan khalayak umum yang ingin mendaftar sebagai peserta pameran," ujar Pnt Ir Ictiar Ndruru, Ketua Umum Oikumene Expo 2007. "Harga stannya murah, berkisar antara Rp 1,5-2 juta saja untuk empat hari," lanjut Ndruru yang lantas mengatakan bahwa pendaftaran peserta pameran terus dibuka sampai tanggal 22 Agustus ini, menjelang dibukanya Expo.
Jadi, mari kita lihat bersama respon dari warga gereja atas expo ini. Semoga dengan expo ini bisa memberi warna baru dalam kehidupan kristiani di Indonesia, khususnya di Jakarta ini.
Sumber : Sinar Harapan